Suatu tim internasional
yang terdiri dari para ahli radioterapi, radiologi dan fisika nuklir dari negara-negara Eropa Barat seperti Belgia, Perancis, Jerman, Italia,
Netherlands dan Inggris telah melakukan studi untuk proyek akselerator medis menggunakan inti
ringan. Proyek ini dinamakan EULIMA (European Light Ion Medical Accelerator).
Berkas inti untuk keperluan medis ini berupa inti atom bermuatan positif yang
kehilangan semua elektronnya sehingga berkas itu hanya berisi proton dan
neutron (nukleon) yang terikat menjadi satu. Inti atom mempunyai muatan listrik
positif yang memiliki tiga keuntungan sekaligus jika dipakai untuk radioterapi
kanker, yaitu :
·
Inti atom mengandung neutron yang sebagian besar
energinya diserap
oleh hidrogen di dalam jaringan lunak tubuh manusia, sehingga dapat secara
efektif menghancurkan sel kanker dibandingkan sinar-X dan proton.
oleh hidrogen di dalam jaringan lunak tubuh manusia, sehingga dapat secara
efektif menghancurkan sel kanker dibandingkan sinar-X dan proton.
·
Inti atom mengandung proton yang bermuatan
listrik sehingga dapat
dipercepat di dalam akselerator untuk mencapai energi tertentu dan dapat diarahkan ke sasaran secara tepat dengan medan magnet dari luar tubuh
pasien.
dipercepat di dalam akselerator untuk mencapai energi tertentu dan dapat diarahkan ke sasaran secara tepat dengan medan magnet dari luar tubuh
pasien.
·
Karena tersusun atas proton dan neutron, massa
berkas lebih tinggi
dibandingkan partikel tunggal seperti proton atau neutron saja, sehingga tidak
mengalami banyak hamburan dalam menuju sasaran. Dengan demikian, berkas inti dapat ditembakkan dan diarahkan ke sasaran dengan ketepatan
yang lebih tinggi dibandingkan proton.
dibandingkan partikel tunggal seperti proton atau neutron saja, sehingga tidak
mengalami banyak hamburan dalam menuju sasaran. Dengan demikian, berkas inti dapat ditembakkan dan diarahkan ke sasaran dengan ketepatan
yang lebih tinggi dibandingkan proton.
Pusat riset
nuklir National Institute of Radiobiological Science (NIRS),
Jepang, telah membangun akselerator (alat pemercepat partikel) untuk keperluan
medik berkekuatan besar yang mampu mempercepat ion-ion berat berupa inti atom
seperti Si, Ar, He, C dan Ne. Fasilitas medik dengan ion berat ini dibangun di
Chiba dan diberi nama HIMAC (Heavy Ion Medical Accelerator in
Chiba) yang mulai dioperasikan sejak tahun 1994 lalu. HIMAC memiliki keakuratan yang sangat tinggi dalam menembakkan radiasi ke sasaran, sehingga para dokter dapat memberikan dosis radiasi yang tinggi pada pasien kanker tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti terhadap sel-sel normal di sekeliling sasaran. Di samping itu, pelaksanaan penyinarannya juga dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Pasien kanker menjalani penyinaran dalam waktu kurang dari satu menit.
Chiba) yang mulai dioperasikan sejak tahun 1994 lalu. HIMAC memiliki keakuratan yang sangat tinggi dalam menembakkan radiasi ke sasaran, sehingga para dokter dapat memberikan dosis radiasi yang tinggi pada pasien kanker tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti terhadap sel-sel normal di sekeliling sasaran. Di samping itu, pelaksanaan penyinarannya juga dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Pasien kanker menjalani penyinaran dalam waktu kurang dari satu menit.
HIMAC membawa
kabar baik bagi para penderita kanker yang hingga kini masih sulit diobati secara konvensional. Fasilitas radioterapi di Jepang ini
merupakan sarana yang sangat bermanfaat untuk mempelajari metode interaksi antara ion-ion berat dengan sel kanker. Penemuan-pemenuam baru dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesehatan umat manusia, mengingat kematian tahunan akibat kanker terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu.
Diambil dari: Majalah NUTECH
edisi 4 tahun 2014
0 komentar:
Posting Komentar